Sabtu, 20 November 2010

Analisis Persepsi Konsumen

Persepsi konsumen terhadap suatu produk perusahaan maupun perusahaan yang memproduksi produk tersebut dapat menciptakan suatu rangsangan bagi konsumen untuk melihat, mencoba dan menggunakan produk perusahaan kemudian timbul rasa menyenangi yang bersifat kelanjutan terhadap produk, toko maupun perusahaan yang disebut loyalitas. Persepsi seorang konsumen sangatlah penting dalam menentukan loyal tidaknya seorang konsumen terhadap suatu produk. Perilaku konsumen yang sangat loyal terhadap suatu merek produk dipengaruhi juga oleh persepsi konsumen lainnya terhadap merek produk yang sama apakah persepsi itu baik atau tidak.

Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa dari 5 indikator persepsi konsumen yaitu, kemudahan, harga, tampilan produk, keakuratan berita, dan rubrik berita yang masing-masing indikator terdiri dari 2 pernyataan, bahwa persepsi konsumen terhadap Surat Kabar Bogor adalah Baik dengan angka penafsiran rata-rata 3,74. Sedangkan untuk 5 indikator loyalitas konsumen yaitu, switcher, habitual buyer, satisfied buyer, likes brand dan committed buyer yang masing-masing terdiri dari 2 pernyataan menunjukkan bahwa konsumen memiliki loyalitas yang sedang terhadap Surat Kabar Radar Bogor dengan angka penafsiran rata-rata 3,40.

Dari analisis regresi yang diguanakan untuk mengetahui pengaruh persepsi terhadap tingkat loyalitas konsumen dihasilkan persamaan regresi yaitu Y = 30,324 + 0,085X sehingga didapatkan thitung > ttabel = 0,84 > 0,677 sehingga dapat dinyatakan bahwa persepsi memiliki pengaruh terhadap peningkatan loyalitas konsumen, namun tidak terlalu signifikan. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara variabel dengan menggunakan koefisien korelasi didapatkan hasil sebesar 0,084 sehingga didapatkan thitung > ttabel = 2,07 > 0,667, sehingga dapat dinyatakan bahwa persepsi memiliki hubungan terhadap peningkatan loyalitas konsumen namun tidak terlalu signifikan karena dari hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh hasil sebesar 0,071% pengaruh persepsi terhadap loyalitas konsumen.

Peningkatan loyalitas konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh persepsi konsumen, namun walaupun hanya sedikit pengaruh persepsi seorang konsumen terhadap Surat Kabar Radar Bogor, pihak Radar Bogor harus tetap membangundan menciptakan persepsi yang baik di mata konsumen dengan tetap menghasilkan produk pemberitaan yang berkualitas, terbaim dan up to date

Hillsong with True Worshippers



GMB Like Tihis

Arti Hidup

Arti hidup
Sering kali dalam kehidupan ini seseorang selalu mencari arti hidupnya masing-masing. Hanya saja sering kali manusia tidak mendapatkan arti hidup Yang sesungguhnya dalam kehidupan ini, sesungguhnya demikian pula kami. Namun dalam kesempatan ini, kami ingin membagikan arti hidup yang kami terima dengan anugrah Tuhan Yesus.
Arti hidup sering kali diartikan sebagai tujuan hidup seseorang atau kepuasan hati seseorang. Misalnya lebih senang bersenang-senang, hidup semaunya asal puas. Tapi dalam kenyataannya itu semuanya yang diusahakan sia-sia dan manusia tidak mendapat kepuasan yang sesungguhnya. Semakin melakukan hal-hal yang memuaskan hidup dan jiwa anda semakin membawa kepada kehancuran hidup seseorang yang melakukannya. Disini kami ingin sharing kepada anda semua tentang Arti hidup yang sejati dan benar-benar bermakna.
Sekarang pertanyaannya adalah:
1. Apakah anda sudah mempunyai Arti hidupyang sesungguhnya?
2. Apakah arti hidup anda adalah memenuhi semua keinginan kehendak hati anda?
Arti hidup yang ada di dunia ini kebanyakan seperti gaya hidup orang masing-masing, gaya hidup yang semau gue dan tidak ada gunanya sama sekali. Sesungguhnya itu hanyalah pemuas jiwa dam hawa nafsu belaka. Namun semakin kita penuhi semakin jauh kita terjatuh dan bahkan tidak ada habisnya. Bahkan ada orang yang mengartikan arti hidup seperti; free sex, memakai narkoba, pergi dugem, dan hal lain yang mengecewakan dan tidak ada gunanya, yang hanya menuju kehancuran. Apakah ini adalah arti hidup saudara?
Arti hidup yang sesungguhnya kami temukan dalam Pribadi bernama Yesus. Saat kami terima dia menjadi Tuhan secara pribadi dalam hidup kami. Dia begitu mengagumkan. Karena Dia 100% Tuhan juga 100% manusia. Dia satu-satunya manusia yang tidak bercela yang menanggung dosa kita orang-orang berdosa. Sekali untuk selama-lamanya Ia telah tebus dosa maunusia. Ia berikan hidupnya untuk kita yang berdosa sebagai ganti dosa kita kedalam maut.
Bagi kami sekarang ini hidup Cuma anugrah Tuhan bagaimana dengan anda?

Senin, 08 November 2010

Homili di Paroki Kelapa Gading

HARI MINGGU BIASA XXXII
Gereja Santo Yakobus Kelapa Gading Jakarta
Misa Ekaristi Jam 08:30 Wib
____________________

Bacaan Pertama : 2 MAKABE 7:1-2 ; 9-14

(1) Terjadi pula yang berikut ini : Tujuh orang bersaudara serta ibu mereka ditangkap. Lalu dengan siksaan cambuk dan rotan mau dipaksa oleh sang raja untuk makan daging babi yang haram.
(2) Maka seorang dari antara mereka, yakni yang menjadi juru bicara, berkata begini : "Apakah yang hendak baginda tanyakan kepada kami dan apakah yang hendak baginda ketahui? Kami lebih bersedia mati dari pada melanggar hukum nenek moyang."
(9) Ketika sudah hampir putus nyawanya berkatalah ia : "Memang benar kau, bangsat, dapat menghapus kami dari hidup di dunia ini, tetapi Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, oleh karena kami mati demi hukum-hukum-Nya!"
(10) Sesudah itu maka yang ketiga disengsarakan. Ketika diminta segera dikeluarkannya lidahnya dan dengan berani dikedangkannya tangannya juga.
(11) Dengan berani berkatalah ia : "Dari Sorga aku telah menerima anggota-anggota ini dan demi hukum-hukum Tuhan kupandang semuanya itu bukan apa-apa. Tetapi aku berharap akan mendapat kembali semuanya dari pada-Nya!"
(12) Sampai-sampai sang raja sendiri serta pengiringnyapun tercengang-cengang atas semangat pemuda itu yang memandang kesengsaraan itu bukan apa-apa.
(13) Sesudah yang ketiga berpulang, maka yang keempat disiksa dan dipuntungkan secara demikian pula.
(14) Ketika sudah dekat pada akhir hidupnya berkatalah ia: "Sungguh baiklah berpulang oleh tangan manusia dengan harapan yang dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan dibangkitkan kembali oleh-Nya. Sedangkan bagi baginda tidak ada kebangkitan untuk kehidupan."
____________________

Bacaan Kedua : 2 TESALONIKA 2:16-3:5

(16) Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita,
(17) kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik.
(1) Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu,
(2) dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman.
(3) Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.
(4) Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu, kamu lakukan dan akan kamu lakukan.
(5) Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.
____________________

Bacaan Injil : LUKAS 20:27-38

(27) Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
(28) "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita : Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
(29) Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak.
(30) Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua,
(31) dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak.
(32) Akhirnya perempuan itupun mati.
(33) Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."
(34) Jawab Yesus kepada mereka : "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan,
(35) tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.
(36) Sebab mereka tidak dapat mati lagi ; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.
(37) Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
(38) Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup."
____________________

Homli Oleh : PASTOR ANTONIUS GUNARDI, MSF
____________________

Rabu, 03 November 2010

Tugas Minggu keempat Perilaku Konsumen

bu Susi, seorang pengusaha di Tanjung Priok, Jakarta, yang menekuni produksi sabun cair berbagai jenis menanyakan kepada saya tentang strategi yang harus dilakukan agar produk - produkya laku di pasar. Pasalnya, usaha yang digelutinya selama ini tidak mengalami kemajuan yang berarti setelah beberapa tahun ditekuni.

Saat ini beliau sedang menyiapkan produk baru dalam kemasan yang berbeda yaitu sabun cair kemasan 1 liter. Pertanyaan beliau kepada saya "apakah langkah saya sudah tepat? Menurut pak Heppy apakah produk ini akan mampu meningkatkan omzet perusahaan saya secara signifikan?"

Inovasi, seperti yang dilakukan oleh Ibu Susi adalah sebuah keniscayaan dalam bisnis, malahan kalau kita hendak menyederhanakan pemikiran, berbicara mengenai fungsi bisnis sebenarnya hanya ada dua saja yaitu Inovasi dan Marketing.

Inovasi harus selalu dilakukan karena pasar selalu bergerak, kompetisi selalu bergerak, dan keinginan konsumen juga selalu bergerak. Kalau Indofood, Wingsfood, Unilever, dan pemain-pemain yang sudah besar juga melakukan inovasi dan meluncurkan produk-produk baru setiap hari mengapa kita tidak?

Sekarang pertanyaannya adalah apakah produk baru kita akan diterima pasar dan mampu mendongkrak penjualan kita atau tidak? Inovasi yang akan menghasilkan produk yang disukai konsumen adalah inovasi yang terjadi di pasar, bukan yang terjadi di laboratorium. Saya sering mengatakan bahwa salah satu kegagalan bisnis adalah karena obsesi kita kepada produk yang akan kita jual, karena kita terlalu menyukai ide kita, kita menganggap bahwa ide kita adalah ide yang brilian.

Artinya, banyak kegagalan bisnis yang disebabkan karena produknya sangat disukai oleh kita sendiri tetapi tidak disukai oleh konsumen! Inovasi yang efektif adalah inovasi yang merupakan hasil perbincangan kita dengan konsumen, hasil "conversation" dengan mereka, hasil dari proses untuk mengetahui apa "keinginan tersembunyi" mereka.

Banyak pendekatan yang biasa dilakukan oleh perusahaan dalam melahirkan produk dan jasa, untuk mengetahui customer behaviour dan mendapatkan consumer insight dengan berbagai pendekatan, mulai dari memakai jasa survey yang sangat mahal, melakukan focus group discussion sampai dengan metode kuesioner yang banyak kita jumpai.

Begitu pentingnya pekerjaan mengetahui "keinginan konsumen" ini bahkan beberapa perusahaan memiliki organisasi tersendiri dan anggaran yang sangat besar untuk urusan ini. Unilever membangun organisasi yang melibatkan 400 Insight Manager dengan investasi tak kurang dari 300 juta Euro.

(Dari Majalah Kompas)
Dari penulis :
antas, apakah kita juga harus melakukan dengan anggaran yang begitu besar untuk berhasil? Jawabannya tentu tidak! Bahkan semua metode yang kita sebutkan di atas tidak menjamin bahwa kita mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen.

Pendekatan formal seperti yang saya sebutkan di atas bahkan cenderung melewatkan hal-hal yang sebenarnya terjadi di lapangan, apalagi jika semua pendekatan formal tersebut dihubungkan dengan iming-iming insentif yang akan diberikan kepada responden.

Apa yang harus Ibu Susi lakukan adalah "berbicara dengan konsumen", Ibu Susi harus selalu memasang mata Ibu, memasang telinga Ibu, dan menghidupkan hati ibu untuk selalu memantau apapun yang berhubungan dengan keinginan konsumen, motivasi konsumen, ataupun ketidak puasan konsumen.

Melakukan "pembicaraan dengan konsumen" yang saya maksud adalah melakukan pembicaraan dengan sebenarnya, dengan cara yang natural, berbicara ketika mereka berbelanja, ketika mereka mencuci, ketika mereka arisan, ketika mereka mengembalikan produk, ketika mereka mengantarkan anak di sekolah. Apapun, intinya ketika mereka dalam situasi natural sehari-hari, mengamati mereka dalam habitat aslinya.

Perusahaan-perusahaan besar di dunia melakukan hal tersebut, bahkan ada di antara mereka yang menugaskan Direksinya untuk tinggal selama beberapa minggu di rumah konsumen untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di lapangan dan mengetahui keinginan tersembunyi mereka.

Dalam melahirkan dan melakukan inovasi produk pada salah satu perusahaan saya Balimuda Food yang memproduksi berbagai makanan seperti mashed potato merk POTAYO, kripik kentang asli merk DIENG, dan berbagai produk lainnya yang dikembangkan. Data dari lembaga survey saya gunakan pada saat saya memilih produk pertama kali, pada saat product invention, terutama untuk mengetahui market size dan growth-nya, namun selebihnya saya lebih mengandalkan "conversation with customer". Buat saya, hal ini lebih murah, lebih akurat, lebih insightful, dan lebih menggairahkan karena saya dapat melihat ekspresi mereka ketika mereka berbicara.

Semakin banyak kita "berbicara dengan konsumen" semakin kita bisa merasakan kepedihan mereka, semakin jelas kita mengetahui apa yang diinginkan oleh mereka. Bagaikan melihat lukisan mozaik, semakin banyak partikel yang membentuk lukisan tersebut maka semakin jelas bentuk lukisan yang dihasilkan.